Menghindari Politik Kantor

Politik kantor itu sangat menyebalkan. Bagian terburuknya adalah ketika Anda sudah terlanjur terjebak dalam politik kantor yang kotor. Mengingat politik kantor bisa menelusup masuk ke setiap organisasi, baik kecil atau besar.

Meski Anda sudah bersikap profesional, kerap godaan terjebak dalam politik kantor tak bisa dihindari, cepat atau lambat Anda pasti terkena jeratnya jika tak waspada dan hati-hati. Menghindari Politik Kantor

Politik kantor itu sangat menyebalkan. Bagian terburuknya adalah ketika Anda sudah terlanjur terjebak dalam politik kantor yang kotor. Mengingat politik kantor bisa menelusup masuk ke setiap organisasi, baik kecil atau besar.

Meski Anda sudah bersikap profesional, kerap godaan terjebak dalam politik kantor tak bisa dihindari, cepat atau lambat Anda pasti terkena jeratnya jika tak waspada dan hati-hati.

Berikut adalah cara bijak berurusan dengan politik kantor ketika Anda mulai terjebak didalamnya:

1. Jangan salahgunakan posisi

Jangan mengambil keuntungan dari posisi Anda saat ini, bisa jadi itu akan menjerat Anda pada politik kantor yang kotor.  “Sementara tim bekerja, hindari menggunakan posisi Anda untuk mengambil kebijakan tidak benar. Sikap Anda justru akan menjadi bahan perbincangan diantara rekan-rekan satu tim,” ungkap Ardash Shetty, seorang konsultan SDM.

2. Menjadi bagian dari tim

Sebagai pemain tim, Anda harus paham bahwa perusahaan dan tim terbentuk sebelum Anda datang. “Anda tidak bisa egois dan hanya memikirkan diri sendiri. Menjadi bagian dari tim justru bisa meningkatkan peluang Anda untuk promosi disamping menunjukkan sikap profesional,” ujar Kavitha Krishnan, seorang konsultan SDM.

Jadi, meski Anda memiliki pendapat negatif terhadap salah satu rekan kerja, simpanlah untuk diri Anda sendiri.

3. Bersikap profesional

Pertahankan sikap profesional Anda di setiap kesempatan, termasuk saat bersentuhan dengan dunia kerja dan rekan-rekan Anda di kantor. “Jika Anda terlihat sebagai seorang profesional, orang akan menilai Anda tak terpengaruh sediktipun dengan politik kantor ataupun gosip kotor,” ujar Shetty.

Saran lain, sebaiknya ikutilah budaya perusahaan jika Anda tak ingin menjadi bahan perbincangan diantara rekan kerja. Salah satunya adalah dengan menahan diri untuk tidak mengenakan busana dan make up yang tidak sepantasnya dikenakan di kantor.

4. Menjauhi gosip

Jika Anda terlibat dalam perbincangan bermuatan gosip, percayalah, cepat atau lambat Anda akan menjadi bagian dari politik kantor itu sendiri.

Krishnan mengatakan, “Gosip bisa berbahaya jika Anda adalah tipe yang gemar meminta feedback (tanggapan, red) dari gosip yang Anda hembuskan. Ini bisa membuat Anda kehilangan penghargaan dari orang-orang disekitar Anda. Ingat, tak akan ada pembicaraan baik dari seorang penjual gosip murahan.”

5. Menyibukkan diri

Dilanda kebosanan karena tak ada pekerjaan cenderung membuat Anda mulai bergosip. Sebaiknya tahan diri dan menjauhlah segera dari orang-orang yang mencoba melibatkan Anda dalam gosip.

Shetty mengatakan, “Jika Anda menyibukkan diri, dijamin tak ada seorangpun yang akan mengajak Anda untuk bergosip.”

Menghindari politik kantor membantu Anda menjaga kesehatan mental serta membuat hubungan kerja terjalin baik dengan rekan-rekan kerja. Jadi, meski Anda tidak ingin terjebak politik kantor, setidaknya Anda bisa berusaha untuk menghindarinya.

(maya/CN19)

Berikut adalah cara bijak berurusan dengan politik kantor ketika Anda mulai terjebak didalamnya:

1. Jangan salahgunakan posisi

Jangan mengambil keuntungan dari posisi Anda saat ini, bisa jadi itu akan menjerat Anda pada politik kantor yang kotor.  “Sementara tim bekerja, hindari menggunakan posisi Anda untuk mengambil kebijakan tidak benar. Sikap Anda justru akan menjadi bahan perbincangan diantara rekan-rekan satu tim,” ungkap Ardash Shetty, seorang konsultan SDM.

2. Menjadi bagian dari tim

Sebagai pemain tim, Anda harus paham bahwa perusahaan dan tim terbentuk sebelum Anda datang. “Anda tidak bisa egois dan hanya memikirkan diri sendiri. Menjadi bagian dari tim justru bisa meningkatkan peluang Anda untuk promosi disamping menunjukkan sikap profesional,” ujar Kavitha Krishnan, seorang konsultan SDM.

Jadi, meski Anda memiliki pendapat negatif terhadap salah satu rekan kerja, simpanlah untuk diri Anda sendiri.

3. Bersikap profesional

Pertahankan sikap profesional Anda di setiap kesempatan, termasuk saat bersentuhan dengan dunia kerja dan rekan-rekan Anda di kantor. “Jika Anda terlihat sebagai seorang profesional, orang akan menilai Anda tak terpengaruh sediktipun dengan politik kantor ataupun gosip kotor,” ujar Shetty.

Saran lain, sebaiknya ikutilah budaya perusahaan jika Anda tak ingin menjadi bahan perbincangan diantara rekan kerja. Salah satunya adalah dengan menahan diri untuk tidak mengenakan busana dan make up yang tidak sepantasnya dikenakan di kantor.

4. Menjauhi gosip

Jika Anda terlibat dalam perbincangan bermuatan gosip, percayalah, cepat atau lambat Anda akan menjadi bagian dari politik kantor itu sendiri.

Krishnan mengatakan, “Gosip bisa berbahaya jika Anda adalah tipe yang gemar meminta feedback (tanggapan, red) dari gosip yang Anda hembuskan. Ini bisa membuat Anda kehilangan penghargaan dari orang-orang disekitar Anda. Ingat, tak akan ada pembicaraan baik dari seorang penjual gosip murahan.”

5. Menyibukkan diri

Dilanda kebosanan karena tak ada pekerjaan cenderung membuat Anda mulai bergosip. Sebaiknya tahan diri dan menjauhlah segera dari orang-orang yang mencoba melibatkan Anda dalam gosip.

Shetty mengatakan, “Jika Anda menyibukkan diri, dijamin tak ada seorangpun yang akan mengajak Anda untuk bergosip.”

Menghindari politik kantor membantu Anda menjaga kesehatan mental serta membuat hubungan kerja terjalin baik dengan rekan-rekan kerja. Jadi, meski Anda tidak ingin terjebak politik kantor, setidaknya Anda bisa berusaha untuk menghindarinya.

(maya/CN19)

Tinggalkan komentar

document.write('Internet Marketing - Online');

Klik tertinggi

  • Tidak ada
Maret 2011
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabung dengan 4 pelanggan lain