AUTIS

Ketegaran Murni Melawan Autis

“Faisal Sayang Mama Selamanya”


(SM CyberNews/ Diantika PW)

PERGULATAN Sri Murni (46) dengan dunia autisma dimuali ketika putranya yang kini memasuki usia 15 tahun menunjukkan gejala autis. Tak mudah memang, merawat anak dengan kebutuhan khusus, tetapi ibu rumah tangga ini berusaha mengubah kekurangan yang ada pada diri anaknya, menjadi sebuah anugerah yang memang pantut untuk disyukuri. 

Kerap Muhammad Faisal, putra bungsunya itu mendapat perlakuan tak mengenakkan dari lingkungan sekitar. “Bagaimana mungkin hati saya tak teriris ketika mendengar anak saya dikatakan nakal, kurang ajar, bahkan gila? Tapi saya selalu menghibur diri, mereka belum mengenal Faisal,” kata Murni ketika sedang berbagi cerita diantara puluhan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.

Murni, satu dari sekian puluh peserta dialog interaktif bertema “Pembekalan Orangtua ABK Akan Hak Anak” yang diadakan Komunitas Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus Semarang (KOMPAKS), di Erlina Resto Semarang, Sabtu (13/11). Dia merasa “gatal” ketika banyak orang tua yang mengeluhkan susahnya mendidik anak berkemampuan berbeda.

Berbagai persoalan dihadapinya seiring perjalanan bertumbuhnya usia Faisal, tetapi masalah tersebut selalu dilawannya dengan kesabaran. Ya kesabaran, satu kata itulah yang menjadi kunci utama yang menguatkan dia dalam mendidik anak keduanya ini dengan penuh ketulusan.

Bahkan hingga suatu pelecehan seksual menimpa Faisal, Murni tetap tegar. Sesegera mungkin dia mencari solusi untuk memulihkan kondisi psikis buah hatinya. “Setiap malam sebelum Faizal terlelap, saya ajari dia untuk selalu menuangkan kisahnya selama sehari itu. Dari buku hariannya inilah saya jadi tau, apa yang dialami Faisal, dan bagaimana suasana hati yang sedang dialami anak saya ini. Menulis harian juga menjadi kebiasaan saya sejak lama,” tutur warga Pondok Majapahit I Blok 17 Semarang ini dengan mata berkaca.

Murni lantas berusaha menggali kembali keceriaan Faisal, yang sejak usia dini memiliki kelebihan menghafal Al-Quran. Kelincahannya dalam memainkan tuts keyboard pun semakin mendorong anak laki-laki ini lebih bersemangat menjalani hari-harinya. Faisal yang kini duduk di bangku kelas 2 SMP Alam Aridho Semarang pun turut bergabung menjadi salah satu personil Band Autis Semarang. Prestasinya jelas membuat kedua orang tuanya sangat bangga.

Perawatan Mahal

Perawatan untuk anak yang menderita autis memang terbilang mahal. Angka-angka nominal tersebut sempat membuat istri seorang guru sekolah menengah ini putus asa. Hingga pada akhirnya seseorang menyarankan Murni untuk membukukan kisah hidupnya selama merawat Faisal. Buku berjudul “Faisal Sayang Mama Sampai Tua” itu menjadi titik terang Murni untuk kembali bangkit, sekaligus membagikan pengalamannya kepada para orang tua yang senasib dengannya.

“Saya berharap, para orang tua yang mempunyai anak dengan keterbatasan serupa juga harus tetap bersemangat, dan merawatnya dengan penuh kesabaran. Sebab anak adalah anugerah. Dorong buah hati kita untuk selalu menjadi lebih baik, jangan pernah membedakan dia dengan anak yang lain, apalagi sampai bertindak kasar kepadanya,” pesan Murni.

‘Sampai tua’ adalah ucapan dari Faisal yang berarti ‘selamanya’. Kalimat itu seringkali dilontarkan Si penggemar berat kereta api ini teruntuk ibundanya. Kurang lebih berarti, Faisal sayang Mama selamanya. “Faisal sangat sayang Mama,” kata Faisal yang memandangi ibunya

Tinggalkan komentar

document.write('Internet Marketing - Online');

Klik tertinggi

  • Tidak ada
November 2010
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabung dengan 4 pelanggan lain